Sementara itu, manajemen Cenco yang baru menjalankan tugasnya. Mereka Mengajukan tuntutan kedua terhadap kantor akuntan publik atas nama Cenco karena pelanggaran kontrak, kelalaian profesional dan penipuan. dalam pembelaan utamanya, Kantor Akuntan Publik menyatakan bahwa usaha yang maksimal sudah dibuat oleh para auditor dalam meneliti petunjuk adanya penipuan, tetapi ada suatu usaha gabungan yang dilakukan oleh beberapa anggota manajemen Cenco yang menyebabkan mereka tidak dapat mengungkap penipuan tersebut. Kantor Akuntan Publik bertahan bahwa tindakan manajemen yang salah merupakan pembelaan yang sah terhadap tuntutan tersebut.
Akhirnya, persidangan banding tingkat tujuh memutuskan bahwa Kantor Akuntan Publik tidak bertanggung jawab atas kasus ini. Tindakan manajemen Cenco yang salah dianggap sebagai pembelaan terhadap tuduhan pelanggaran kontrak, kelalaian dan penipuan, meskipun manajemen sudah tidak bekerja pada perusahaan itu. Melihat adanya keterlibatan manajemen, Kantor Akuntan Publik tidak dapat dianggap lalai.
Analisa :
Pelanggaran dalam kasus ini merupakan pelanggaran yang terdapat kecurangan di dalam perusahaan. Penipuan yang dilakukan untuk menaikkan nilai persediaan perusahaan. Sehingga perusahaan mampu meminjam uang dengan tingkat bunga yang lebih rendah dan mendapatkan pembayaran asuransi kebakaran yang lebih tinggi, namun KAP juga tidak dapat membongkar kasus ini karena adanya konspirasi kuat di pihak manajemen.
Solusi :
Sebaiknya orang orang yang terkait dalam kasus tersebut segera ditindak hukum dengan tidak pandang bulu sisapa yang melakukanya, juga ada baiknya Tim auditor KAP mempunyi unit kusus pihak ke 3 untuk menyeldiki lebih dalam untuk mengetahui apakah hanya ada kecurangan di perusahaan atau KAP ikut dalam pemainan.
Kesimpulan :
masalah utama dalam kasus-kasus yang diduga kelalaian adalah biasanya tergantung pada tingkat ketelitian. Meskipun disetujui bahwa tidak ada seorangpun yang sempurna, termasuk para profesional, dalam beberapa instansi, kesalahan yang disignifikan dalam pengambilan kesimpulan menimbulkan suatu pendapat bahwa para profesional seharusnya bisa menghindarinya. Dalam audit, kegagalan memenuhi standar GAAS sering dianggap sebagai bukti yang jelas tentang adanya kelalaian. Meskipun banyaknya unsur konspirasi di dalam kasus tersebut maka dari itu kesalahan tidak hanaya jatuh kepada KAP nya namun juga pada perusahaan yang selalu dapat menutupi kecuranganya
Sumber : https://tioprasetyohadi.wordpress.com/2015/10/03/kasus-pelanggaran-etika-profesi-akuntansi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar