Kamis, 20 Maret 2014

Bisnis Retail ( Softskill Perekonomian Indonesia )


BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Di jaman seperti sekarang ini dimana sudah memasuki era globalisasi, banyak terjadi perubahan yang dialami oleh manusia itu sendiri dimulai dari gaya hidup, dan tentunya memiliki pengaruh besar tidak hanya orang tersebut melainkan memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi baik daerah atau nasional. Dalam hal ini, untuk pertumbuhan suatu daerah tentunya memiliki pengaruh yang besar dari pemasukan yang didapatkan oleh pemerintah daerah dan salah satunya dari bisnis ritel yaitu berupa perumahan, adanya warga Negara asing yang bekerja yang bekerja didalam negeri dan lain sebagainya. Oleh karena itu dalam makalah ini, akan dijelasman tentang pengaruh bisnis ritel terhadap perkembangan daerah dan bisnis ritel yang signifikan dengan pertumbuhan pasar, rumah tangga, pasar komoditi dan roper swasta.
Eceran atau disebut pula ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Organisasi ataupun seseorang yang menjalankan bisnis ini disebut pula sebagai pengecer. Pada prakteknya pengecer melakukan pembelian barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, ataupun pengimport baik secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil.



BAB II
PEMBAHASAN


1.      Pengertian bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan.Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.Model bisnis seperti ini kontras dengan roper sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (rope), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada roper pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.”Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Dan berikut ini definisi bisnis menurut beberapa ahli, diantaranya yaitu :

Berikut ini Beberapa Definisi Bisnis Menurut Para Ahli :

1.      Huat, T Chwee (1990)
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari.Bisnis sebagai suatu roper yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society.

2.      Steinford ( 1979)
Business is an institution which produces goods and services demanded by people.” Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.

3.       Griffin dan ebert (1996)
“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan rope, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki badan rope maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.

4.      Hughes dan Kapoor
“Business is an organization that provides goods or services in order toearn provit”. Sejalan dengan definisi tersebut, aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.

4.      Allan Afuah (2004)
“Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general term business refer to all such efforts within a society or within an industry. Maksudnya Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam roperty.Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut Entrepreneur.

4.      Glos, Steade dan Lowry (1996)
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.

7.      Musselman dan Jackson (1992)
Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.

8.      Mahmud Machfoed
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

9.      Brown dan Petrello (1976)
“Business is an institution which produces goods and service demanded by people.” Artinya  bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.

10.  Steinford (1979)
“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people.” Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.  Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan rope, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan rope maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU)  dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.

11.  Griffin dan Ebert (1996)
“Business is an organization that provides goods or services in order to earn provit.” Sejarah dengan defenisi tersebut, aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan prifit atau (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan  laba apabila total penerimaan pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.

12.  Hughes dan Kapoor
“Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a profit, the good and services that satisfy societies needs. The general term business refer to all such efforts within an industry. Maksudnya Bisnis ialah suatu suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industry.Orang yang mengusahan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut Entrepreneur.


13.  Allan Affuah (2004)
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentranformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.


14.  Glos, Steade dan Lowry (1996)
Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
                                                           
15.  Musselman dan Jackson (1992)
Suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktifitas tersebut.

2.      Macam-macam bisnis

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
Ø  Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
Ø  Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
Ø  Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan rop dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. Lihat pula: Waralaba
Ø  Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
Ø  Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
Ø  Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali roperty intelektual (intelellectual property).
Ø  Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk roper, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
Ø  Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan roperty, rumah, dan bangunan.
Ø  Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

3.      Pengertian bisnis ritaill
Retail adalah suatu penjualan dari sejumlah komoditas kepada konsumen.Retail berasal dari bahasa Perancis, diambil dari kata retailer yang berarti “memotong menjadi kecil-kecil”. Menurut Gilbert, retail adalah “semua usaha bisnis yang mengarahkan secara langsung kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi” (2003 : 6). Sedangkan dalam Kamus Bahasa Inggris – Indonesia retail dapat di artikan sebagai “eceran”.

Bisnis ritail di Indonesia daerah bandung dan Jakarta
Di pulau jawa, ada dua daerah yang bisnis ritailnya yang cukup besar dan memiliki pengaruh besar bagi pendapatan daerah tersebut yaitu berada di kota Jakarta dan di kota Bandung. Dan salah satu bisnis ritail yang mengalami perkembangan cukup pesat dan berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.



Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya.Lotte Mart adalah sebuah divisi dari Lotte Co, Ltd yang merupakan salah satu makanan yang paling umum dan layanan belanja di Korea Selatan dan Jepang.Lotte Mart, bagian dari konglomerat Korea “Lotte”, membuka cabang pertama di Guui-dong, GangByeon, Seoul, Korea Selatan pada tanggal 1 April 1998.Pada tahun 2006, Lotte Mart membuka cabang pertama di luar negeri. Pada 8 Agustus 2011, Lotte Mart telah memiliki 199 cabang. (Di Korea 92 cabang, 82 cabang di Cina, Di Indonesia 23 cabang, 2 cabang Di Vietnam).Lotte menciptakan dan menjual termasuk Herbon, Wiselect, Withone, Basicicon, Tasse Tasse, dan Gerard Darel.
Sejarah
Dua tahun setelah lulus Sekolah Tinggi Jitsugyo Waseda Lotte didirikan pada bulan Juni 1948,di Tokyo oleh pengusaha Korea dan Ketua Lotte, Shin Kyuk-Ho. Shin bernama perusahaan setelah karakter bernama Charlotte dalam novel The Sorrows of Young Werther (1774) oleh Johann Wolfgang von Goethe. Setelah Perang Korea, pada tahun 1965 hubungan antara Korea dan Jepang mulai stabil. Shin Kyuk-Ho meluncurkan Lotte penganan di Korea pada 3 April 1967. Sejak diluncurkan Lotte penganan.Perusahaan telah memperluas bisnis Lotte dan sekarang berisi unit-unit bisnis yang lebih dari 60 toko, mempekerjakan 60.000 orang.
Kepemilikan Lotte Mart
Berdiri pada tahun 1991 dengan nama Makro Cash & Carry yang telah membuka 12 gerai di Jakarta dan Jawa. 3 gerai di Kalimantan, satu di Sulawesi dan di Bali. Total 19 gerai pusat perkulakan.Melanjutkan rencana mereka ekspansi, pada Oktober 2008, Lotte diperoleh PT Makro Indonesia.PT Makro Indonesia yang memiliki 19 toko di Indonesia.Ini juga pertama kalinya ritel Korea memasuki pasar Indonesia.

Tipe Lotte Mart di Indonesia

Di Indonesia, ada 2 tipe Lotte Mart di Indonesia yaitu:
·         Lotte Mart Hypermarket ada 12 gerai.
·         Lotte Mart Wholesale ada 24 gerai.
1.      Lotte Mart Hypermarket
·         Lotte Mart Hypermarket Festival City Link Bandung.
·         Lotte Mart Hypermarket Kelapa Gading.
·         Lotte Mart Hypermarket Kuningan City.



2.      Lotte Mart Wholesale

·         Lotte Mart Wholesale Kelapa Gading
·         Lotte Mart Wholesale Pasar Rebo
·         Lotte Mart Wholesale Meruya
·         Lotte Mart Wholesale Ciputat
·         Lotte Mart Wholesale Bandung

4.DAMPAK SUPERMARKET TERHADAP PASAR TRADISIONAL

Temuan studi ini menunjukkan adanya penurunan kinerja pedagang pasar tradisional
secara keseluruhan. Bab ini menganalisis secara khusus kontribusi supermarket terhadap
penurunan tersebut. Analisis kualitatif mengawali diskusi padabab ini, dilanjutkan dengan analisis kuantitatif untuk mengukur dampak supermarket terhadap pasar tradisional.

Di Depok, Lotte Mart Cimanggis dan Medali Mas adalah supermarket yang berlokasi dekat Pasar Cisalak dan Pasar Tugu. Menurut para pedagang, Medali Mas belum secara signifikan berdampak pada kegiatan bisnis mereka, sementara supermarket Lotte Mart telah menyerap sejumlah besar konsumen. Beberapa pedagang yakin bahwa Lotte Mart telah menyebabkan penurunan omzet dan keuntungan mereka. Para pedagang yakin bahwa di masa mendatang, keberadaan supermarket bakal mengganggu keberadaan pasar tradisional karena produk yang dijual tidak berbeda dengan harga yang sama atau bahkan lebih rendah. Terlebih lagi, fasilitas dan infrastruktur di supermarket menjamin tersedianya rasa aman dan kenyamanan yang lebih baik. Tidak hanya itu, Lotte Mart menyediakan potongan harga pada akhir pekan. Berbeda dengan keterangan para pedagang tradisional, seorang staf dari Dinas Pasar Depok menyatakan bahwa keberadaan supermarket dan hipermarket di seputar pasar tradisional kurang berdampak atau bahkan tidak berdampak sama sekali pada pasar tradisional.

Akan tetapi, terkecuali di Pasar Pamoyanan, para pedagang juga menyatakan bahwa dampak supermarket tidak sesignifikan akibat atau dampak yang ditimbulkan oleh masalah internal yang kerap mereka alami di pasar. Selain itu, mereka juga mengakui bahwa ada sedikit perbedaan dalam hal karakteristik pembeli yang datang ke pasar tradisional dan modern, misalnya, para pedagang keliling danpemilik warung/toko kecil masih memilih untuk berbelanja di pasar tradisional. Dalamsalah satu wawancara, para pedagang menyebutkan bahwa mereka siap bersaing selama infrastruktur pasar dan fasilitas umumnya diperbaik.

Di Bandung, para pedagang di Pasar Sederhana mengeluh tentang Carrefour yang baru
dibangun. Para pedagang yang menjual bahan pangan pokok dan kebutuhan rumah tangga lainnya secara khusus telah merasakan dampaknya. Sebaliknya, pedagang di Pasar Leuwipanjang sama sekali tidak merasakan dampak supermarket.Namun demikian,
keluhan utama mereka adalah seputar keberadaan para PKL. Keluhan mereka juga dibenarkan oleh para pedagang di Pasar Sederhana. Sementara itu, para pedagang di
Pasar Pamoyanan mengklaim bahwa Hero telah menjadi penyebab utama penurunan  kegiatan bisnis mereka.

APPSI Cabang Bandung dengan keras menolak kehadiran supermarket. Mereka  mengklaim bahwa pemerintah telah mengabaikan kepentingan para pedagang pasar  tradisional dengan mengizinkan pendirian supermarket yang terlalu dekat dengan pasar
tradisional. Meskipun APPSI hanya mewakili anggota-anggotanya, yakni sejumlah kecil
para pedagang, pendapat APPSI cukup beralasan karena Pemda Bandung memang berulangkali melanggar rencana tata ruangnya sendiri demi mengakomodasi kehadiran supermarket.
Dari hasil pengamatan, terdapat beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa ada
sebagian pasar tradisional yang terkena dampak supermarket sementara sebagian lainnya
tidak. Pertama adalah faktor jarak antara pasar tradisional dan supermarket, di mana pasar tradisional yang berada relatif dekat dengan supermarket, paling banyak terkena dampak. Kedua, faktor yang terpenting adalah karakteristik konsumen pada pasar tradisional. Pasar tradisional yang pelanggan utamanya dari kalangan kelas menengah ke atas, seperti Pasar Pamoyanan, merasakan dampak yang paling besar akibat kehadiran supermarket.


  
BAB III
KESIMPULAN
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya.
Ø  Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
Ø  Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
Ø  Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
Ø  Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
Ø  Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
Ø  Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
Ø  Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
Ø  Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
Ø  Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
Retail adalah suatu penjualan dari sejumlah komoditas kepada konsumen.Retail berasal dari bahasa Perancis, diambil dari kata retailer yang berarti “memotong menjadi kecil-kecil”.



DAFTAR PUSTAKA

WIKIPEDIA INDONESIA
Bappeda Kota Bandung (2003) Pusat Perbelanjaan di Kota Bandung 1:100455

Traill, W. Bruce (2006) ’The Rapid Rise of Supermarkets?’ Development Policy Review,24(2)

World Bank (2007) Horticultural Producers and Supermarket Development in Indonesia.
Jakarta: World Bank