BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Di
jaman seperti sekarang ini dimana sudah memasuki era globalisasi, banyak
terjadi perubahan yang dialami oleh manusia itu sendiri dimulai dari gaya
hidup, dan tentunya memiliki pengaruh besar tidak hanya orang tersebut
melainkan memiliki pengaruh besar terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
baik daerah atau nasional. Dalam hal ini, untuk pertumbuhan suatu daerah
tentunya memiliki pengaruh yang besar dari pemasukan yang didapatkan oleh
pemerintah daerah dan salah satunya dari bisnis ritel yaitu berupa perumahan,
adanya warga Negara asing yang bekerja yang bekerja didalam negeri dan lain
sebagainya. Oleh karena itu dalam makalah ini, akan dijelasman tentang pengaruh
bisnis ritel terhadap perkembangan daerah dan bisnis ritel yang signifikan
dengan pertumbuhan pasar, rumah tangga, pasar komoditi dan roper swasta.
Eceran atau disebut pula ritel
adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang
melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi dan bukan bisnis. Organisasi ataupun seseorang yang menjalankan bisnis
ini disebut pula sebagai pengecer. Pada prakteknya pengecer melakukan pembelian
barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, ataupun pengimport baik
secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali dalam
jumlah kecil.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat.Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta,
bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para
pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai
dengan waktu,
usaha, atau kapital yang mereka berikan.Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan
seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.Model bisnis seperti ini kontras dengan roper
sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah,
masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana
seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan
keuntungan.Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya —
penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (rope), teknis, dan
ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.Penggunaan yang lebih luas
dapat merujuk pada roper pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.”Penggunaan
yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas
penyedia barang dan jasa.Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih
menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Dan berikut ini definisi bisnis menurut beberapa
ahli, diantaranya yaitu :
Berikut ini Beberapa Definisi Bisnis Menurut Para Ahli :
1. Huat, T Chwee (1990)
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang
menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa
dalam kehidupan sehari-hari.Bisnis sebagai suatu roper yang memproduksi barang
dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply
a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society.
2. Steinford ( 1979)
Business is an institution which produces goods and services
demanded by people.” Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat
meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.
3. Griffin dan ebert (1996)
“Business is all those activities involved in providing the
goods and services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis
sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau
diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang
memilki badan rope, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan
yang tidak memilki badan rope maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima,
warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat
Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.
4. Hughes dan Kapoor
“Business is an organization that provides goods or services
in order toearn provit”. Sejalan dengan definisi tersebut, aktifitas bisnis
melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba).
Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada
suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada
periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan
bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya
untuk meningkatkan laba yang lebih besar.
4.
Allan
Afuah (2004)
“Business is the organized effort of individuals to produce
and sell for a provit, the goods and services that satisfy societies needs. The
general term business refer to all such efforts within a society or within an
industry. Maksudnya Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang
terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan
keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam roperty.Orang yang
mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan
kegiatan bisnis disebut Entrepreneur.
4.
Glos,
Steade dan Lowry (1996)
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk
menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember
daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
7. Musselman
dan Jackson (1992)
Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang
menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki
standard serta kualitas hidup mereka.
8. Mahmud
Machfoed
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh
sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi
dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
9. Brown
dan Petrello (1976)
“Business is an institution which produces goods and service
demanded by people.” Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat
meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.
10. Steinford (1979)
“Business is all those activities involved in providing the
goods and services needed or desired by people.” Dalam pengertian ini bisnis
sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau
diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang
memiliki badan rope, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan
yang tidak memiliki badan rope maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima,
warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin
Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.
11. Griffin dan Ebert
(1996)
“Business is an organization that provides goods or services
in order to earn provit.” Sejarah dengan defenisi tersebut, aktifitas bisnis
melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan prifit atau (laba).
Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan
pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs)
pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan
kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala
usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.
12. Hughes dan Kapoor
“Business is the organized effort of individuals to produce
and sell for a profit, the good and services that satisfy societies needs. The
general term business refer to all such efforts within an industry. Maksudnya
Bisnis ialah suatu suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam
industry.Orang yang mengusahan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam
menjalankan kegiatan bisnis disebut Entrepreneur.
13. Allan Affuah (2004)
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk
menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentranformasikan berbagai sumber
daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
14. Glos, Steade dan
Lowry (1996)
Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang
menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki
standard serta kualitas hidup mereka.
15. Musselman dan Jackson
(1992)
Suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan ekonomis
masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktifitas
tersebut.
2.
Macam-macam bisnis
Bisnis
terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat
dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat
digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang
dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
Ø
Manufaktur adalah bisnis yang
memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk
mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi
barang fisik seperti mobil atau pipa.
Ø
Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan
barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas
jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
Ø
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang
antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan rop dan perusahaan yang
berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. Lihat pula: Waralaba
Ø
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah,
seperti tanaman atau mineral tambang.
Ø
Bisnis
informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali roperty
intelektual (intelellectual property).
Ø
Utilitas adalah bisnis yang
mengoperasikan jasa untuk roper, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai
oleh pemerintah.
Ø
Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara
menjual, menyewakan, dan mengembangkan roperty, rumah, dan bangunan.
Ø
Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan
barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
3. Pengertian
bisnis ritaill
Retail adalah suatu penjualan dari sejumlah komoditas kepada
konsumen.Retail berasal dari bahasa Perancis, diambil dari kata retailer yang
berarti “memotong menjadi kecil-kecil”. Menurut Gilbert, retail adalah “semua
usaha bisnis yang mengarahkan secara langsung kemampuan pemasarannya untuk
memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa
sebagai inti dari distribusi” (2003 : 6). Sedangkan dalam Kamus Bahasa Inggris
– Indonesia retail dapat di artikan sebagai “eceran”.
Bisnis ritail di Indonesia daerah bandung dan Jakarta
Di pulau jawa, ada dua daerah yang bisnis ritailnya yang
cukup besar dan memiliki pengaruh besar bagi pendapatan daerah tersebut yaitu
berada di kota Jakarta dan di kota Bandung. Dan salah satu bisnis ritail yang
mengalami perkembangan cukup pesat dan berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi di
daerah tersebut.
Lotte Mart adalah sebuah
hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan,
elektronik, dan barang lainnya.Lotte Mart adalah sebuah divisi dari Lotte Co, Ltd yang merupakan salah satu makanan yang paling umum dan
layanan belanja di Korea Selatan dan Jepang.Lotte Mart, bagian dari konglomerat Korea “Lotte”, membuka
cabang pertama di Guui-dong, GangByeon, Seoul, Korea Selatan pada tanggal 1 April 1998.Pada tahun 2006, Lotte
Mart membuka cabang pertama di luar negeri. Pada 8 Agustus 2011, Lotte Mart
telah memiliki 199 cabang. (Di Korea 92 cabang, 82 cabang di Cina, Di Indonesia 23 cabang, 2 cabang Di Vietnam).Lotte menciptakan dan menjual
termasuk Herbon, Wiselect, Withone, Basicicon, Tasse Tasse, dan Gerard Darel.
Sejarah
Dua tahun setelah lulus Sekolah
Tinggi Jitsugyo Waseda Lotte didirikan pada bulan Juni 1948,di Tokyo oleh pengusaha Korea dan Ketua
Lotte, Shin Kyuk-Ho. Shin bernama perusahaan setelah karakter bernama Charlotte
dalam novel The Sorrows of Young Werther (1774) oleh Johann Wolfgang von Goethe. Setelah Perang Korea, pada tahun 1965 hubungan antara Korea dan
Jepang mulai stabil. Shin Kyuk-Ho meluncurkan Lotte penganan
di Korea pada 3 April 1967.
Sejak diluncurkan Lotte penganan.Perusahaan telah memperluas bisnis Lotte dan
sekarang berisi unit-unit bisnis yang lebih dari 60 toko, mempekerjakan 60.000
orang.
Kepemilikan Lotte Mart
Berdiri pada tahun 1991
dengan nama Makro Cash &
Carry yang telah membuka 12
gerai di Jakarta dan Jawa. 3 gerai di Kalimantan, satu di Sulawesi dan di Bali.
Total 19 gerai pusat perkulakan.Melanjutkan rencana mereka ekspansi, pada
Oktober 2008, Lotte diperoleh PT Makro Indonesia.PT Makro Indonesia yang
memiliki 19 toko di Indonesia.Ini juga pertama kalinya ritel Korea memasuki
pasar Indonesia.
Tipe Lotte Mart di Indonesia
Di Indonesia, ada 2 tipe Lotte Mart di Indonesia
yaitu:
·
Lotte Mart Hypermarket ada 12 gerai.
·
Lotte Mart Wholesale ada 24 gerai.
1.
Lotte
Mart Hypermarket
·
Lotte Mart Hypermarket Festival City Link Bandung.
·
Lotte Mart Hypermarket Kelapa Gading.
·
Lotte Mart Hypermarket Kuningan City.
2. Lotte Mart Wholesale
·
Lotte Mart Wholesale Kelapa Gading
·
Lotte Mart Wholesale Pasar Rebo
·
Lotte Mart Wholesale Meruya
·
Lotte Mart Wholesale Ciputat
·
Lotte Mart Wholesale Bandung
4.DAMPAK
SUPERMARKET TERHADAP PASAR TRADISIONAL
Temuan studi ini menunjukkan adanya penurunan kinerja pedagang pasar
tradisional
secara keseluruhan. Bab ini menganalisis secara khusus kontribusi
supermarket terhadap
penurunan tersebut. Analisis kualitatif mengawali diskusi padabab ini, dilanjutkan
dengan analisis kuantitatif untuk mengukur dampak supermarket terhadap pasar
tradisional.
Di Depok, Lotte Mart Cimanggis dan Medali Mas adalah supermarket yang
berlokasi dekat Pasar Cisalak dan Pasar Tugu. Menurut para pedagang, Medali Mas
belum secara signifikan berdampak pada kegiatan bisnis mereka, sementara
supermarket Lotte Mart telah menyerap sejumlah besar konsumen. Beberapa
pedagang yakin bahwa Lotte Mart telah menyebabkan penurunan omzet dan
keuntungan mereka. Para pedagang yakin bahwa di masa mendatang, keberadaan
supermarket bakal mengganggu keberadaan pasar tradisional karena produk yang
dijual tidak berbeda dengan harga yang sama atau bahkan lebih rendah. Terlebih
lagi, fasilitas dan infrastruktur di supermarket menjamin tersedianya rasa aman
dan kenyamanan yang lebih baik. Tidak hanya itu, Lotte Mart menyediakan
potongan harga pada akhir pekan. Berbeda dengan keterangan para pedagang
tradisional, seorang staf dari Dinas Pasar Depok menyatakan bahwa keberadaan
supermarket dan hipermarket di seputar pasar tradisional kurang berdampak atau
bahkan tidak berdampak sama sekali pada pasar tradisional.
Akan tetapi, terkecuali di Pasar Pamoyanan, para pedagang juga menyatakan
bahwa dampak supermarket tidak sesignifikan akibat atau dampak yang ditimbulkan
oleh masalah internal yang kerap mereka alami di pasar. Selain itu, mereka juga
mengakui bahwa ada sedikit perbedaan dalam hal karakteristik pembeli yang
datang ke pasar tradisional dan modern, misalnya, para pedagang keliling
danpemilik warung/toko kecil masih memilih untuk berbelanja di pasar
tradisional. Dalamsalah satu wawancara, para pedagang menyebutkan bahwa mereka
siap bersaing selama infrastruktur pasar dan fasilitas umumnya diperbaik.
Di Bandung, para pedagang di Pasar Sederhana mengeluh tentang Carrefour
yang baru
dibangun. Para pedagang yang menjual bahan pangan pokok dan kebutuhan rumah
tangga lainnya secara khusus telah merasakan dampaknya. Sebaliknya, pedagang di
Pasar Leuwipanjang sama sekali tidak merasakan dampak supermarket.Namun
demikian,
keluhan utama mereka adalah seputar keberadaan para PKL. Keluhan mereka
juga dibenarkan oleh para pedagang di Pasar Sederhana. Sementara itu, para
pedagang di
Pasar Pamoyanan mengklaim bahwa Hero telah menjadi penyebab utama penurunan
kegiatan bisnis mereka.
APPSI Cabang Bandung dengan keras menolak kehadiran supermarket. Mereka mengklaim bahwa pemerintah telah mengabaikan
kepentingan para pedagang pasar tradisional
dengan mengizinkan pendirian supermarket yang terlalu dekat dengan pasar
tradisional. Meskipun APPSI hanya mewakili anggota-anggotanya, yakni
sejumlah kecil
para pedagang,
pendapat APPSI cukup beralasan karena Pemda Bandung memang berulangkali
melanggar rencana tata ruangnya sendiri demi mengakomodasi kehadiran
supermarket.
Dari hasil pengamatan, terdapat beberapa faktor yang dapat menjelaskan
mengapa ada
sebagian pasar tradisional yang terkena dampak supermarket sementara
sebagian lainnya
tidak. Pertama adalah faktor jarak antara pasar tradisional dan
supermarket, di mana pasar tradisional yang berada relatif dekat dengan
supermarket, paling banyak terkena dampak. Kedua, faktor yang terpenting adalah
karakteristik konsumen pada pasar tradisional. Pasar tradisional yang pelanggan
utamanya dari kalangan kelas menengah ke atas, seperti Pasar Pamoyanan,
merasakan dampak yang paling besar akibat kehadiran supermarket.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya.
Ø
Manufaktur adalah bisnis yang
memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk
mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi
barang fisik seperti mobil atau pipa.
Ø
Bisnis jasa adalah bisnis yang
menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta
bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan
psikolog.
Ø
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang
antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang
berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
Ø
Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah,
seperti tanaman atau mineral tambang.
Ø
Bisnis
informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali
properti intelektual (intelellectual property).
Ø
Utilitas adalah bisnis yang
mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai
oleh pemerintah.
Ø
Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara
menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
Ø
Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara
mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
Retail adalah suatu
penjualan dari sejumlah komoditas kepada konsumen.Retail berasal dari bahasa
Perancis, diambil dari kata retailer yang berarti “memotong menjadi
kecil-kecil”.
DAFTAR PUSTAKA
WIKIPEDIA INDONESIA
Bappeda Kota Bandung (2003) Pusat Perbelanjaan di Kota Bandung 1:100455
Traill, W. Bruce (2006) ’The Rapid Rise of Supermarkets?’ Development
Policy Review,24(2)
World Bank (2007) Horticultural Producers and Supermarket Development in
Indonesia.
Jakarta: World Bank